Rabu, 03 Juni 2009

Misteri di Danau Singkarak



Pada tanggal 30-31 Agustus 2008 lalu, aku dan teman2 sekolahku pergi ke Danau Singkarak. Kami pergi dengan mencarter angkot yang kami sudah kenal dengan sopirnya. Kami yang pergi berjumlah 11 orang. Waktu itu kami baru saja duduk di bangku kelas 3 STM (SMKN 2 PAYAKUMBUH).
Bisa dibilang ini adalah acara "Balimau"-nya kami , karena pada tanggal 1 sptember 2008 sudah memasuki Bulan Ramadhan. Jadi , kami sudah standby untuk pergi hari sabtu sore (30 Agust -us).Kami berencana bermalam di dekat Danau Singkarak dan tidur diatas mobil saja.
Akhirnya kami tiba disana sekitar jam 9 malam. Lalu kami pergi ke sebuah rumah makan dan mengobati rasa lapar perut kami. Setelah selesai makan dan merokok , kami memutuskan untuk
bermalam di jalan masuk ke Tanjung Mutiara.
Kami sampai ke tempat yang sepertinya pas untuk parkir mobil. Tempat itu dekat dengan sebuah mesjid . Karena sempitnya tidur di dalam mobil , aku dan beberapa temanku pergi ke mesjid itu. Ternyata di tingkat 2 mesjid itu adalah TPA untuk belajar Al Qur'an. Disana tersedia tikar yang pas untuk tidur.
Tapi kami di mesjid itu tidak langsung tidur. Kami mengobrol dan bergelut diatas tingkat 2 mesjid tersebut. Sementara itu di bawah masih terdengar teman yang lain bernyanyi gembira sambil memainkan gitar didalam mobil.
Tak terasa malam sudah semakin larut. Tapi kami belum juga ada yang tertidur. Kami masih bercerita dan bergelut satu sama lain dan tertawa terbahak-bahak.
Aku yang sudah mulai merasa kelelahan , tidur2an dekat dengan salah seorang temanku yang bernama Feni. Waktu itu dia sedang menelpon pacarnya lewat HP. Dia menghidupkan loudspeaker HP-nya , sehingga aku bisa dengan jelas mendengar pembicaraan mereka .
Sedang Asyik2nya dia bercanda dengan pacarnya itu ,tiba2 pembicaraan diambil alih oleh suara yang tak dikenal . Terdengar dari loudspeaker HP-nya itu suara 2 orang yang membentak-bentak.

"woi kalian , tengganglah urang dibawah."

"Kalian 'dak bautak do ma , beko mati kalian beko den buek."

Itulah penggalan kalimat yang diucapkan mereka lewat HP itu yang masih terngiang olehku sampai sekarang. Suara itu berlangsung sekitar 5 menit. Kami yang mendengarnya hanya bisa terdiam.
Mungkin itu adalah suara jin yang merasa terganggu oleh kedatangan kami. Mungkin pula jin itu akan beribadah ditempat sholat yang letaknya di lantai 1 mesjid tersebut.
Tapi sebenarnya kami masih untung. Kenapa? Yaitu karena mereka tidak menampakkan diri di depan kami. Kalau itu terjadi entah apalah jadinya nasib kami semua.
Setelah suara itu hilang , Feni kembali menelpon pacarnya tadi dan menanyakan tentang suara-suara itu. Tapi jawabannya dia hanya sendiri di kamarnya dan malah marah kepada Feni kenapa diam saja dalam waktu 5 menit tadi.
Mendengar itu , bulu kudukku jadi merinding. Dan kurasa begitu pula dengan teman-temanku.Lalu kami memutuskan untuk benar-benar tidur, karena besok kami akan menikmati keindahan danau Singkarak sepuasnya.
Karena besok adalah 1 hari sebelum memasuki bulan puasa, maka besok pasti ramai oleh pengunjung yang ingin balimau. Balimau yaitu sebuah tradisi yang masih dipakai oleh sebagian besar orang sumatera Barat sebelum bulan puasa.
Begitulah, ternyata Danau Singkarak itu benar-benar angker. dan apa yang tejadi besoknya sorenya? 4 orang anak yang sedang mandi tenggelam dan setelah dicari oleh Tim SAR hanya 1 yang selamat dan 3 lainya tewas.
Sedangkan kami bersyukur bisa pulang sore Minggu dengan anggota yang masih utuh.Dan juga puas menikmati keindahan di Danau Singkarak. Dan satu lagi yang patut disyukuri, kami dapat banyak kenalan dengan cewek2 di sana dan minta nomor HP mereka .(Maklum anak STM, dalam sekolah kami siswa ceweknya hanya sekitar 20 orang , lebih parah lagi kelasku yang jurusan "Teknik Mekanik Otomotif " tidak ada cewek sama sekali. Hee... he.... he....!!!)

THE END

Tidak ada komentar: